Uncategorized

Terkait Video Viral Puskesmas Siunggam Paluta, Ini Cerita Awal Sampai Akhir

http://www.kiispadangsidimpuan.comPADANG LAWAS UTARA

Puskesmas Siunggam, Kabupaten Padang Lawas Utara, menjadi sorotan publik. Setelah sebuah video siaran langsung akun Facebook Ansor Silitonga menayangkan kondisi setiap ruangan Puskesmas yang kosong, berikut keberadaan jenazah seorang ibu dan bayi baru lahir di dalam mobil ambulan, Selasa (10/5/2022).

Dalam video berdurasi 2 menit 33 detik itu, Ansor Silitonga dengan kecewa dan emosional menyorot ruangan-ruangan di Puskesmas Siunggam yang tanpa ada petugas kesehatan dan pegawai. Sementara jarum jam baru menunjukkan pukul 15:00.

“Inilah Puskesmas Siunggam, Puskesmas macama apa ini, udah gak ada pegawainya, sunyi semua. Jam berapa sekarang, sudah tutup, tengok (sembari mengarahkan kamera ke jam dinding pukul15:00). Masak sopir ambulan gak ada, sampai menelan korban jiwa, gak tertolong, gak terselamatkan,” katanya.

Kemudian dia keluar menuju mobil ambulan yang parkir di teras, sembari menyorot kursi kiri depan yang ada jenazah seorang bayi baru lahir. Selanjutnya menyorot bagian kabin yang terdapat jenazah perempuan di kelilingi beberapa orang.

“Tengok ini anakku ini, boruku ini, meninggal gara-gara gak ada sopir ambulan. Tengok, tengok itu, adikku juga meninggal karena gak ada sopir ambulan. Puskesmas macam apa ini ? Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara, Puskesmas Siunggam. Anak saya itu, anak saya meninggal,” teriaknya dengan nada emosi.

Menanggapi itu, Kepala Puskesmas Siunggam dr. Firly Harahap membantah jika pihaknya dituing menelantarkan pasien. Kemudian dijelaskannya bahwa Puskesmas mereka bukan Puskesmas Rawat Inap, sehingga pegawai hanya bekerja sampai pukul 14:00 karena hari kerjanya dari Senin sampai Sabtu.

“Kami tidak menelantarkan pasien. Pasien menghubungi Bidan Desa Siunggam Jae pada hari Selasa 10 Mei 2022 pukul 08:43 dengan keluhan perut mules. Kemudian pasien diarahkan ke Puskesmas Siunggam dan diterima dr. Anwar Harahap dan selanjutnya dirawat di ruang persalinan,” katanya.

Setelah pasien dirawat Tenaga Kesehatan mulai dari bukaan 2,5 sampai 7, sekitar pukul 13:20 pasien melahirkan anak pertama dengan jenis kelamin perempuan. Berat badan 4,2 kilogram dengan kondisi badan kebiru-biruan, tidak menangis, refleksi anus rendah dan bayi dinyatakan meninggal dunia.

Kemudian perawat melakukan observasi terhadap kondisi ibu yang baru melahirkan itu, karena tekanan darah dan kesadarannya terus menurun. Sehingga direncanakan dirujuk ke rumah sakit.

“Namun saat proses persiapan rujuk atau sekitar pukul 14:30, pasien semakin drop dan meninggal dunia. Puskesmas tidak kosong, ada tenaga kesehatan yang menangani pasien dan sopir ambulan juga standby di situ. Apa yang muncul di video itu kondisinya bukan penelantaran tetapi suasana saat proses rujuk,” jelas Kepala Puskesmas Siunggam.

Lebih lanjut dr. Firly menegaskan, tidak ada penelantaran terhadap seorang ibu yang akan melahirkan sebagaimana tanggapan orang banyak yang melihat video viral tersebut. Bayi meninggal saat proses persalinan dan ibunya meninggal saat proses rujuk ke rumah sakit.

Sehari kemudian atau pada Rabu (11/5/2022) sore, Ansor Silitonga kembali mengunggah video permintaan maaf di akun Facebook miliknya. Dia meminta maaf kepada petugas Puskesmas dan masyarakat terkait video siaran langsungnya yang mencoreng nama baik Puskesmas Siunggam beserta seluruh pegawai dan tenaga kesehatannya.

“Saya meminta maaf kepada masyarakat dan pihak Puskesmas tentang video yang sempat viral, karena itu hanya kekhilafan semata. Dari hati kecil saya, sudah memaafkan dan tidak ada menuntut kemana-mana lagi,” katanya dalam video berdurasi 1 menit 25 detik. (LL)