Thursday, May 22, 2025
Uncategorized

Rumah Ketua Buruh di Mabar Dilempar Bom Molotov

Jepretan layar dua orang tak dikenal berboncengan sepeda motor melempar bom molotov ke rumah Fatiwanolo Zega, salah satu ketua buruh di Kota Medan, Jumat (25/4/2025). Setelah melempar bom, para pelaku langsung melarikan diri. 

http://www.kiispadangsidimpuan.com

MEDAN – Rumah seorang ketua buruh bernama Fatiwanolo Zega, di Jalan Rumah Potong Hewan, Lorong Purnawirawan, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Sumatera Utara mendapat teror.

Kediaman pribadi Ketua Umum Pengurus Pusat Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Independen ini dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal.

Dalam video yang diterima, pelakunya berjumlah dua orang berboncengan sepeda motor.

Awalnya, para pelaku mendatangi rumah korban sambil membawa bom molotov.

Kemudian pelaku yang dibonceng menyalakan bom, lalu melemparkannya ke rumah korban hingga botol berisi bahan bakar minyak (BBM) itu meledak dan apinya membesar.

Setelah berhasil melempar bom ke depan pintu rumah, para pelaku langsung melarikan diri.

Ketika diwawancarai, Fatiwanolo Zega (53) mengatakan teror yang dialaminya terjadi pada Jumat (25/4/2025) dinihari sekira pukul 03:49 WIB.

Saat itu dia dan istrinya lagi tertidur pulas tiba-tiba sang istri mendengar suara letupan keras dari luar rumah.

Ia pun dibangunkan istrinya, lalu melihat ke layar kamera Closed Cirkuit Television (CCTV) dan melihat api berkobar.

“Kemudian saya terbangun melihat rekaman saya TV ternyata ada api yang menyambar di teras rumah,”ungkapnya, Jumat (25/4/2025).

Tak lama kemudian, korban dan istrinya keluar rumah untuk menyelamatkan diri, sekaligus melihat apa yang terjadi.

Di teras rumah api masih membakar bagian jendela dan sisa-sisa kaca berserakan.

“Kemudian kami keluar melihat ada botol berserak di teras dan apinya memang sudah mulai redup. Kami sempat siram dengan air supaya padam.”

Usai mendapat teror, Fatiwanolo Zega melapor ke Polda Sumut dengan bukti laporan LP/B/602/IV/2025/SPKT Polda Sumut, tanggal 25 April.

Menurut korban, teror yang dialaminya ini berkaitan dengan permasalahan buruh yang ditanganinya saat ini, bukan masalah pribadi.

Ia menyebut ada tiga permasalahan buruh yang ditangani, yakni pertama di Kabupaten Asahan melibatkan 25 buruh, di Kabupaten Serdang Bedagai, ada 200 buruh.

Serta yang ketiga, di Kecamatan Tanjung Morawa melibatkan 200 buruh.

“Nah, sedang ditangani oleh pengawas ketenagakerjaan dari Sumatera Utara. Begitu juga Polda Sumut karena ada tindak pidananya mengenai pelanggaran upah buruh.”

Namun demikian, ia menaruh curiga apa yang dialami ini erat kaitannya dengan salah satu perusahaan di wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang.

Perusahaan tersebut sudah dilaporkan ke dinas ketenagakerjaan dan Polda Sumut.

Ia sempat bertemu dengan orang yang mengaku diurus perusahaan agar laporan dicabut dan tidak diperpanjang.

Namun dari dua kali pertemuan itu tidak menemukan titik terang soal hak-hak buruh.

Lalu pada hari Selasa 22 April kemarin, seseorang yang mengaku anggota organisasi masyarakat (Ormas) datang ke rumahnya mau bertemu.

Namun karena korban tak ada, anggota ormas meminta nomor korban ke istrinya dan keesokan harinya dikirim pesan perkenalan.

Dalam pesannya, anggota ormas tersebut mengaku disuruh ketua Ormas untuk menemui korban membicarakan permasalahan buruh yang ada di salah satu perusahaan di Tanjung Morawa, yang dilaporkan korban ke dinas ketenagakerjaan dan Polda Sumut.

“Kemudian, saya tanya permasalahan apa sehingga dia mau ketemu sama saya, dia bilang terkait kasus yang saya tangani di Tanjung Morawa. Dia bilang ketuanya mau ketemu dengan saya. Saya bilang, kalau mau ketemu tapi tidak diutus pengusaha pasti gak ketemu titik terang.”

Mengenai permintaan pertemuan ditolaknya, menurut Fatiwanolo Zega tak akan ada titik terang karena bukan pihak perusahaan langsung.

Pertemuan pun bakal sia-sia karena menurutnya, ketua Ormas yang disuruh untuk menemui untuk menakut-nakuti.

“Saya sampaikan, kalau diutus pengusaha boleh. Saya tidak menuduh, tapi dugaannya sepertinya ada hubungannya dengan kasus yang saya tangani.”

Setelah membuat laporan ke Polda Sumut, korban berharap Polisi bisa mengungkap dan menangkap pelakunya. Kasubbid Penmas Polda Sumut Kompol Siti Rohani Tampubolon mengatakan pihaknya sudah menerima laporan korban. Polda Sumut berjanji akan menindaklanjuti laporan Fatiwanolo Zega sesuai mekanisme hukum yang berlaku.(Kss1066)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *