Friday, July 11, 2025
Uncategorized

Seorang Pria Di Pematangsiantar Tusuk Pacar Dengan Obeng Hingga Tewas

Pelaku Johan Sitorus saat diamankan di kantor polisi.

http://www.kiispadangsidimpuan.com

Pematangsiantar – Johan Sitorus (30), nekat membunuh pacarnya Juliana Lumban Toruan (27) di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut), dengan menusuknya menggunakan obeng karena terbakar api cemburu. Sesaat setelah membunuh korban, pelaku berulang kali mengucapkan sayang ke korban serta meminta maaf.

Kasat Reskrim Polres Pematangsiantar Iptu Sandi Riz Akbar mengatakan pelaku awalnya mengambil obeng miliknya yang biasanya digunakan untuk mengganjal tirai jendela. Lalu, pelaku duduk ke sebelah korban yang tengah berbaring di atas tempat tidur.

“Tersangka bangun dan mengambil sebuah obeng miliknya yang sebelumnya memang sudah ada di dalam kamar, sembari duduk bergeser ke samping sebelah kanan korban,” kata Sandi, Minggu (22/6/2025).

Sebelum menusukkan obeng itu ke leher korban, pelaku lebih dulu mengucapkan permintaan maaf dan mengaku sangat menyayangi korban. Usai mengatakan itu, pelaku menusuk leher korban.

“Tersangka mengatakan ‘minta maaf aku ya, sayang kali aku samamu’ sembari tersangka menusuk leher bagian bawah korban menggunakan obeng yang digenggam di tangan kanannya sebanyak satu kali. Kemudian tersangka mencabut obeng tersebut dan melepaskan dari tangannya,” jelasnya.

Saat menusuk korban itu, korban melakukan perlawanan. Alhasil, pelaku juga menahan tubuh korban agar tidak memberontak.

Setelah korban tak bergerak, tersangka membuka kaos oblong yang dipakainya dan menutup luka leher korban. Usai mengetahui korban meninggal dunia, pelaku kembali mengucapkan sayang kepada korban..

“Mengetahui korban sudah meninggal, tersangka merasa kasihan dengan mengatakan berulang kali ‘ayang kali aku samamu, sayang kali aku samamu’. Pelaku sangat sedih dan sangat menyesal, pelaku merasa sangat bersalah,” jelasnya.

Kemudian, pelaku membersihkan darah yang ada di kasur dan membersihkan badan serta mengganti pakaian korban. Selain itu, tersangka juga membersihkan badan dan mengganti pakaiannya. Lalu tersangka keluar dari kamar untuk menghilangkan obeng tersebut.

“Tersangka sudah ditahan di Polres Pematangsiantar,” pungkasnya.

Jasad korban ditemukan di kamar kos-kosan bekas hotel di Jalan Bah Binonom, Kecamatan Siantar Utara. Pihaknya menuju lokasi sekira pukul 19.00 WIB, tadi malam.

Peristiwa itu terungkap usai keluarga korban merasa kehilangan korban dan melaporkannya ke Polsek Siantar Utara. Lalu, pihak kepolisian bersama keluarga korban mendatangi kos-kosan tersebut dan menemukan korban telah terbujur kaku. Dia mengatakan pelaku juga diamankan saat kejadian, saat hendak melarikan diri.

“Pada saat masuk kos, ditemukan lah si korban dalam posisi meninggal dan sudah menjadi mayat. Pelaku diamankan di kos itu juga, sempat mau kabur pada saat keluarga dan polisi ke situ,” jelasnya.

Setelah kejadian, pelaku diboyong ke Polres Pematangsiantar, sementara korban dibawa ke RS Bhayangkara Tebing Tinggi untuk diautopsi. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan luka tusuk di bagian leher korban. Saat diperiksa, pelaku mengakui menusuk korban menggunakan obeng.

“Pelaku membunuh dengan menggunakan senjata tajam, kalau berdasarkan hasil pengakuan (pelaku) berupa obeng. Hasil autopsi luka tusuk pada leher hingga menembus tenggorokan, sehingga mengakibatkan terganggunya pernafasan dan mengakibatkan mati lemas. Dia menusuk leher dan mendekap tangan korban supaya tidak meronta-ronta,”kata Sandi.

Perwira pertama polri itu menjelaskan bahwa pelaku merupakan pacar korban. Keduanya diketahui telah berpacaran selama kurang lebih 7 tahun. Bahkan, korban dan pelaku juga tinggal bersama di rumah kos itu.

Adapun motif pelaku nekat melakukan itu karena terbakar api cemburu. Sandi mengatakan pelaku melihat chat-an korban dengan pria lain. Hal itu diketahui pelaku usai membuka hp korban saat tengah tertidur.

“Pada intinya, dibakar rasa cemburu karena pada saat korban tidur, dibuka hp korban, ada chat dengan pria,” sebutnya.

Berdasarkan hasil autopsi, korban diperkirakan telah tewas sekitar 2-3 hari.

“Dari hasil autopsi itu, waktu kematian diperkirakan 2-3 sebelum diautopsi,” jelasnya.

Sandi mengatakan pelaku menghabisinya nyawa korban di kos-kosan itu. Setelah membunuh korban, pelaku tinggal bersama dengan jasad korban di kamar tersebut. (Kss1066)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *