Hanya 10 Daerah Se Sumatera Utara, Pemko Padangsidimpuan Ikuti FTBI

http://www.kiispadangsidimpuan.com
PADANGSIDIMPUAN |Pemko Padangsidimpuan melalui Dinas Pendidikan mengirim tujuh murid SD, tujuh siswa SMP dan dua orang pendamping ke Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Sumatera Utara di Medan, Selasa – Kamis (14-16/11/2023).
Dari 33 kabupaten/kota se Sumatera Utara, hanya 10 daerah yang mengikuti festival bahasa diselenggarakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ini.
Yaitu Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Padanglawas Utara, Langkat, Humbang Hasundutan, Labuhan Batu, Asahan dan Kota Padangsidimpuan. Adapun utusan Kabupaten Samosir sudah terdaftar namun tidak hadir.
Kadisdik Pemko Padangsidimpuan Muhammad. Luthfi Siregar SH, MM, melalui Sekretaris Drs. Sahiddin Siregar M.Pd mengatakan, festival ini memiliki urgensi tersendiri dalam pelestarian bahasa daerah di kalangan generasi muda.

“Terus terang saja, penggunaan bahasa daerah atau bahasa ibu di kalangan anak-anak kita sudah berkurang. Karena telah beralih ke bahasa Indonesia,” sebutnya.
Hal inilah yang menjadi pertimbangan penting bagi Kemendikbudristek melalui Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara mengadakan Festival Tunas Bahasa Ibu untuk ketiga kalinya. Pada tahun ini digelar di Asrama Haji Medan.
Festival Tunas Bahasa Ibu ini hanya mengikutkan pelajar SD dan SMP sebagai peserta. Bertujuan untuk memancing anak-anak sekarang agar lebih antusias dalam menggunakan bahasa daerah.
Sekretaris Disdik mencontohkan, dua tahun terakhir ini Balai Bahasa melakukan kajian terhadap 9.000 keluarga di Jawa Barat. Ternyata hanya sekitar 40 persen saja keluarga yang menurunkan bahasa daerah kepada anak-anaknya.
“Penguatan penggunaan bahasa daerah harus dimulai dari tingkat SD dan SMP. Kita tidak ingin bahasa daerah sebagai bahasa ibu menghilang dari generasi muda,” terang Sahiddin.
FTBI ini bagian dari program Merdeka Belajar episode ke-17 Kementerian Dikbudristek dengan judul “Revitalisasi Bahasa Daerah”. Tujuannya, agar tunas-tunas muda melestarikan bahasa daerah.

Pada FTBI ini Pemko Padangsidimpuan mengirim tujuh pelajar SD yaitu Humairah Azzahra Nasution, Naura Khanza Krassiva, Azmil Hidayat Lubis, Ahmad Malik Ibrahim Simbolon. Raishah Najlah Fazriana Nasution, M. Ikhsan Harahap dan Aflah Mubarok Harahap.
Kemudian tujuh pelajar SMP/MTs yaitu Naysilla Chelsea Aminah Simanjuntak. Muhammad Aidil Lubis, Zaura Anggira, Addly Natama Siregar, Arjun Akhir, Nadira Amanda dan Ridho Abdul Rahman Saputra
Mengikuti festival FTBI ini, tim utusan Pemko Padangsidimpuan bersama pendamping Andi Hakim dan guru utama pelatih Roni Saputra Siregar dari Dinas Pendidikan.
Mereka menampilkan drama teatrikal dengan dialog yang keseluruhannya menggunakan bahasa Batak Angkola sebagai bahasa ibu masyarakat Kota Padangsidimpuan.(LL)