Waria Ini Diangkut Polisi, Sebut Pawai Taaruf MTQ Barisan Topeng Monyet

http://www.kiispadangsidimpuan.com

PADANG SIDEMPUAN

FH, 20, seorang waria yang bertempat tinggal di Gang Halim Padangmatinggi, Kelurahan Aek Tampang, Kecamatan Padang Sidempuan Selatan, diangkut polisi karena menyebut peserta Pawai Taaruf Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Padang Sidempuan ke-22 sebagai barisan topeng monyet, Sabtu (4/3/2023).

Ucapannya itu diunggah sejak Jum’at (3/3/2023) di vidio konten TikTok miliknya @roziipopo.hrp yang sudah viral dimana-mana. Perbuatannya ini telah memicu amarah ibu-ibu orangtua murid dan pihak sekolah pengasuh marching band yang tampak dalam vidio tersebut.

Di vidio TikTok @roziipopo.hrp itu terlihat, FH memakai behel gigi dan rambut dikuncir serta bermake-up mirip wanita mengaku sedang berada di Thailand dan bertemu barisan topeng monyet.

Padahal pada faktanya, ia sedang berada di pelataran Alaman Bolak Padang Nadimpu di depan Pos Polisi Kota. Di belakangnya tampak barisan anak-anak marching band atau drum band berseragam biru yang sedang memperagakan atraksinya di Pawai Taaruf MTQ ke-22 Kota Padang Sidempuan.

Hal inilah yang memancing amarah ibu-ibu orangtua murid dan pihak sekolah pengasuh drum band tersebut. Kemudian mereka melaporkannya ke Polres Padang Sidempuan dengan membawa barang bukti penggalan video berdurasi 20 detik itu.

“Astaga emot ketawa. Kenapa ya kak, aku kenapa ya kak, aku gak sengaja aku jalan-jalan ke Thailand ini. Aku nonton topeng monyet. Tuh… (sambil mengarahkan kamera ke anak-anak drum band yang lagi atraksi Pawai Taaruf MTQ). Wah ramai banget yang nonton. Ayo buruan coleb aku sekarang,” katanya dalam vidio itu.

Menerima laporan ibu-ibu dan pihak sekolah, personil Satreskrim Polres Padang Sidempuan lansung bergerak menjemput FH ke rumahnya. Kemudian memboyongnya ke kantor Polisi.

Usai dimintai keterangan oleh Juru Periksa (Juper) Satreskrim Polres Padang Sidempuan, FH membuat surat pernyataan telah melakukan perbuatan salah. Dia juga mengakui perbuatannya dalam satu vidio.

FH mengaku telah bersalah sekaligus meminta maaf kepada Pemko Padang Sidempuan, Dinas Pendidikan Kota Padang Sidempuan dan kepada seluruh guru dan murid SD Negeri 12 Padang Sidempuan.

Ia juga meminta maaf kepada seluruh anak-anak dan pelatih marching band. Juga kepada para orangtua murid SD Negeri 12 Padang Sidempuan.

FH mengaku permintaan maaf itu dibuatnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan siapapun. Apabila perbuatan ini diulanginya kembali, maka dia bersedia diproses hukum sesuai peraturan yang berlaku. (LL)