Uncategorized

Polisi Panggil 15 Pelaku Dan Pemilik Tempat Pesta Waria Di Padang Sidempuan

http://www.kiispadangsidimpuan.com

PADANG SIDEMPUAN

Kapolres Padang Sidempuan AKBP Dwi Prasetyo Wibowo panggil dan kumpulkan 14 orang pelaku dan 1 pemilik tempat pesta waria yang vidionya viral serta mendapat kecaman banyak pihak dalam sepekan terakhir ini, Jum’at (24/2/2023).

Selanjutnya Kapolres mengundang para ulama dan tokoh agama serta unsur pemerintahan daerah, dengan tujuan memediasi dan mengklarifikasi kejadian tersebut di aula Mapolres Padang Sidempuan.

Dijelaskan, vidio ulang tahun dan fashion show waria itu telah menimbulkan kegaduhan di sosial media dan di masyarakat. Sehingga dianggap sangat mengganggu kenyamanan warga.

Mediasi dan klarifikasi ini sangat penting, untuk mengantisipasi terjadinya gejolak atas viralnya vidio pesta waria di cafe dekat Jembatan Siborang dan Tugu Salak Kota Padang Sidempuan tersebut.

“Kita wajib jaga situasi kondusif dan ini jangan sampai terulang lagi. Pemilik cafe harus teliti menjalankan usaha. Jangan sampai disalahgunakan untuk hal-hal yang melanggar norma agama, adat dan budaya,” tegas Kapolres Padang Sidempuan.

Senada dengan itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Sidempuan, H. Zulpan Efendi Hasibuan MA, sangat prihatin dan menyesalkan kejadian itu. Dimintanya, jangan sampai terulang lagi di kota yang yang agamais ini.

“Memang, ini hak azasi setiap orang. Tetapi ingat, harus tetap jaga dan hormati norma-norma yang ada. Para pelaku dan pemilik tempat, kembalilah ke kejalan yang benar,” ajaknya.

Kejadian ini diketahuinya setelah ada wartawan yang minta pendapat MUI Kota Padang Sidempuan tentang pesta waria itu. Selain mengecam dan menyayangkannya, Ustadz Zulpan meminta pemerintah dan penegak hukum segera bertindak.

“Alhamdulillah, direspon cepat pak Kapolres dan pak Wali Kota. Kita para ulama dan tokoh agama dipertemukan dengan para pelaku dan pemilik café untuk mediasi dan klarifikasi, agar gejolak di tengah masyarakat tidak semakin meluas,” ujarnya.

Para tokoh agama, termasuk dari MUI, telah memberi pencerahan kepada para pelaku dan pemilik tempat usaha. Kembalilah ke jalan yang benar dan fitrah masing-masing. Laki-laki bertingkah sebagai laki-laki dan perempuan bertingkah sebagai perempuan.

“Allah melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki. Jangan sampai Allah turunkan azab. Bukan hanya kalian yang merasakan azab itu, tapi semua umat manusia yang ada di sekitar kalian,” terang Ustadz Zulfpan.

MUI akan terus berupaya mengajak umat ke jalan yang benar. Memberdayakan seluruh ulama, ustadz , khatib, pengajian-pengajian dan para guru untuk memberi pencerahan. Termasuk orangtua, terus pantau moral anak yang merupakan amanah dari Ilahi Rabbi.

Ustadz Ganti Tua Siregar, Ketua Aliansi Umat Islam Tabagsel, juga sangat mengecam dan menyesalkan kenapa pesta waria itu sampai terjadi di Padang Sidempuan. Kota ini yang dikenal sebagai kota pendidikan, agamais dan menjunjug tinggi norma adat budaya.

“Kita sangat mengecam itu. Apalagi para pelaku dengan bangganya mengekspos dan mengeksploitasi vidio serta foto-foto kegiatan mereka itu di berbagai sosial media. Sehingga dengan mudahnya diakses semua orang dan termasuk anak-anak,” tegasnya.

Aliansi Umat Islam meminta kelakuan yang melanggar norma agama, adat dan budaya seperti itu tidak terulang lagi di Kota Padang Sidempuan maupun daerah-daerah lainnya di Tabagsel. Kepada pemerintah dan penegak hukum, diharap tidak menolelirnya lagi.

“Secara psikologis, perbuatan mereka ini dapat merusak pola pikir dan perilaku para generasi kita. Apalagi ada video memamerkan minuman keras dan fashion show laki-laki berpakaian pria, melenggak ria seolah yang dilakukan mereka itu perbuatan yang dibenarkan,” jelas Ustadz Ganti Tua yang juga seorang Master Hipnoterapi.

Senada dengan itu, Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Padang Sidempuan, Sahat Tua Sinaga, meminta kejadian ini tidak sampai terulang kembali. Ia ajak orang-orang yang terlibat di kegiatan itu untuk kembali ke jalan yang benar.

Para pelaku dan pemilik tempat pesta waria yang vidionya viral itu meminta maaf . Mereka akui perbuatannya itu sangat salah dan telah melanggar norma-norma agama, adat dan budaya. Mereka membuat surat pernyataan tidak akan mengulanginya kembali. (LL)