5 Program PT AR Di Desa Muara Hutaraja Tapsel, Gagal Total.

Tapsel – www.kiispadangsidimpuan.com | Anggota Fraksi PAN DPRD Tapanuli Selatan, H Mahmud Lubis turun langsung ke Desa Muara Huta Raja mendengar keluhan masyarakat.

Beliau mengungkapkan, terdapat lima program PT Agincourt Resources (AR) di Desa Muara Hutaraja, Kecamatan Muara Tatang Toru, gagal total.

• Pertama, pembangunan MCK
• Kedua, pembangunan rabat beton
• Ketiga, program bantuan perikanan darat.
• Keempat, penanamaan pohon waru,
• Kelima, rekrutmen tenaga yang mengecewakan masyarakat.

“Perekrutan tenaga kerja tidak sesuai harapan masyarakat, karena hanya enam warga Desa Muara Hutaraja yang bisa masuk menjadi tenaga kerja,” kata Mahmud, Minggu (5/2/2023).

Keenam orang itupun hanya ditempatkan di perusahaan kontraktor yang bekerja untuk PT AR. Sedangkan, yang diterima menjadi karyawan PT AR, nihil.

Padahal, masyarakat Desa Muara Hutarajalah yang bermukim di pinggiran Sungai Batangtoru, dan bersentuhan langsung dengan air sungai pembuangan limbah air sisa proses PT AR.

Jafar Nasution, tokoh pemuda di Dusun 1 Desa Muara Hutaraja membenarkan pernyataan Mahmud tersebut. Menurutnya, rekrutmen tenaga dilakukan PT AR nol besar, karena sejak 2012 sampai sekarang, warga di dusunnya tidak pernah diterima bekerja di PT AR.

“Saya secara pribadi misalnya sudah tiga kali mengajukan lamaran ke PT AR, tapi sampai saat ini tidak pernah diterima,” bebernya, sembari menambahkan, tidak ada manfaat signifikan lingkar tambang ini bagi mereka.

Jafar menilai bahwa kehadiran PT AR sama sekali tidak ada manfaat dan merugikan bagi masyarakat, karena menjadi sasaran pembuangan air sisa proses (limbah) perusahaan tambang, dan warga sekitar tidak ada yang diterima sebagai karyawan PT AR.

“Banyak yang melamar, tapi tidak ada yang diterima,” sebut Jafar

Sementara, mantan BPD Muara Hutaraja, Wildan Nasution menyebutkan, program CSR di Dusun Mabang 1 Desa Muara Hutaraja, yaitu pembangunan rabat beton pada 2016 lalu, realisasinya sangat mengecewakan warga setempat.

“Kegagalan pembangunan rabat beton ini karena terjadi pembiaran saat pelaksanaan pembangunan dan kurang dilakukan pengawasan oleh pihak PT AR,” kata Wildan.

Demikian juga dengan pembangunan MCK yang dilaksanakan PT AR di Dusun Mabang1 juga menjadi mubazir, karena tidak bisa digunakan masyarakat, dan saat ini berubah fungsi menjadi tumpukan kayu bakar.

Sedangkan, tokoh adat Desa Muara Hutaraja di Desa Mabang 1, Marabangun Harahap mengungkapkan, sejak 2012 hingga 2023 pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pembudidayaan lele yang dilakukan PT AR, gagal total.

“Bantuan pembudidayaan ikan lele memang ada diberikan, tapi tidak ditindaklanjuti dengan peninjauan dan pembinaan, sehingga mengalami kegagalan,” ungkap Harahap.

Warga Dusun Mabang 1 lainnya, Ahmad Husin Siregar menambahkan, program pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan melakukan penanaman pohon waru yang dilakukan PT AR, juga gagal total.(28Is)