Pelantikan Eselon II Di Pemkab Dairi Tegang, Wabup Rebut Podium

SIDIKALNG (Waspada): Pelantikan sejumlah Eselon II dan Eselon III di lingkungan Pemkab Dairi, Selasa (7/7) di Balai Budaya Sidikalang pukul 17:00, sempat tegang.
Pasalnya, saat pembacaan surat keputusan bupati, Wakil bupati Jimmy Sihonbing mengambil alih mimbar (podium).
“Acara apa ini?” ujar Wabup mempertanyakan saat berada di podium.
Pertanyaan itu membuat acara tegang dan hening yang dihadiri Forkomimfo, Ketua DPRD, Sekda, para Asisten, staf ahli dan sejumlah undangan.
Wabup yang merebut panggung kemudian bertanya kembali mempertanyakan kepada Sekda Leonarduas Sihotang yang duduk disamping bupati.
“Acara pelantikan pak,” jawab Sekda.
“Kenapa tidak ada tembusan sama saya? Acara pelantikan ini tidak saya ketahui. Kenapa tidak ada kordinasi dengan saya?” ketus Wabup bertanya.
“Saya selaku Wakil Bupati tidak ada yang pernah kordinasi dengan saya pada acara apapun. Kita dipipilih oleh rakyat. Bagaimana kita memajukan Dairi ini kalau tidak ada hubungan harmonis dengan baik,” ujar Wabup kesal.
Namun bupati yang yang duduk di barisan jejeran Forkopimda (unsur Muspida) tidak berkutik.
Akhirnya Wabup meninggalkan podium.
Setelah Wabup berada diluar gedung tempat acara pelantikan, kepada puluhan Wartawan menjelaskan sangat menyesalkan tindakan bupati yang tidak pernah kordinasi dengannya.
“Acara apapun saya tidak pernah diikutkan. Bagaimana kita memajukan Dairi kalau orang dalam tidak ada hubungan yang baik,” sebutnya.
Acara pelantikan dan pengambilan sumpah janji jabatan akhirnya dilanjutkan oleh Bupati Eddy Keleng Ate Berutu.
Sebanyak 11 orang pejabat Eselon II dan satu orang pejabat eselon III dilantik menduduki jabatan Kepala Dinas yang sejak Januari 2020 hingga pelantikan dijabat pelaksana.
Baru pertama kali ini terjadi Wartawan dilarang meliput pelantikan pejabat di lingkungan Pemkab Dairi, Selasa (7/6).
Pasalnya sejumlah Wartawan yang hendak meliput mau masuk melalui pintu gerbang, dilarang oleh sejumlah Satpol PP yang lengkap dengan pakaian seragam dengan wajah menunjukkan kurang bersahabat.
Salah seorang Wartawan mempertanyakan kepada anggota Satpol PP, R Hutauruk tentang pelarangan itu, Hutauruk menjawab atas perintah Kasatpol PP.
Para Wartawan yang sempat berada di pintu masuk sekitar 1 jam.
Sekretaris Komimfo Roy Untung datang sehingga para Wartawan diperbolehkan masuk.
Beberapa Waratawan mengatakan sangat kecewa atas pelarang tersebut.
Sepanjang sejarah, baru kali ini terjadi Wartawan dilarang meliput pelantikan pejabat di Dairi.
“Ada apa ini ya,” ketus salah seorang Wartawan kesal. (a14/a25)