Heboh Babi Hutan Aneh di Banyumas, Maunya Makan Nasi Celeng dan Ngopi

Banyumas –
Warga Kabupaten Banyumas dihebohkan dengan seekor babi hutan yang dinilai berbentuk aneh atau tak lazim peliharaan warga Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang. Babi dengan fisik aneh tersebut juga maunya hanya makan nasi dan minum kopi atau teh hangat.
“Babi hutan itu saya pelihara, tapi makannya ya aneh, maunya makan nasi sama daging celeng (rica-rica), minum teh manis sama kopi, air bening mentah tidak mau,” kata pemelihara babi hutan aneh tersebut, Tukiran alias Bawor (55) kepada wartawan di rumahnya, Senin (15/6/2020).
Dia mengatakan jika keanehan tersebut diketahui saat dirinya memberikan makanan binatang pada umumnya seperti dedaunan. Namun babi hutan ini tidak mau makan sebelum diberikan nasi dengan minum teh ataupun kopi.
Tukiran juga mencontohkan dengan babi hutan lainnya yang dipelihara di rumahnya mau makan makanan seperti daun singkong, maupun pepaya yang diiris. Namun babi hutan yang mempunyai fisik aneh ini tidak mau saat diberikan makanan tersebut.
“Makanan mentah tidak doyan, gandul (pepaya) mentah, singkong mentah tidak mau. Celeng lain kalau dikasih gandul mentah ya mau,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Banyumas dihebohkan dengan adanya seorang warga Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang yang memelihara babi hutan atau celeng dengan bentuk yang tidak lazim. Keempat kaki pada hewan tersebut mempunyai jari-jari dengan kuku yang panjang.
“Keanehannya kalau saya lihat sendiri itu, ada celeng kok kakinya bisa seperti kayak gini, depan belakang. Jarinya itu jumlahnya empat, jadi belakang empat depan empat,” kata Tukiran kepada wartawan di rumahnya, hari ini.
Selain terdapat keanehan pada fisik dengan memiliki jari dan beda pada babi hutan umumnya. Babi hutan tersebut disebut pemilik juga memiliki taring yang tumbuh ke samping, berbeda dengan taring babi hutan pada umumnya yang tumbuh ke atas dan ke bawah.
Dia menuturkan jika dirinya memang biasa berburu babi hutan untuk dijual kembali atau dimasak sebagai rica-rica. Babi hutan tersebut diakuinya didapatkan bukan dari wilayah Banyumas. Namun didapatkannya dari wilayah Karang Nini, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat sekitar tiga bulan lalu.
“Dapat sekitar tiga bulan lalu dari informasi orang yang berburu celeng. Orang itu terus telepon ‘kiye ana celeng aneh, wong Pangandaran tidak mau ndikep celeng aneh‘. (Orang telepon ini ada celeng aneh, orang Pangandaran tidak mau menangkap celeng aneh). Saya ke sana, masih di hutan, ketemu di kalen (sungai), saya turun celeng lari sana sini, agak takut,” ujarnya.