Uncategorized

Anggota FPAN DPRD Tapsel : Lima Progam PT. AR di Kelurahan Hutaraja Tapsel Gagal Total

Tapsel – http://www.kiispadangsidimpuan.com | Anggota Fraksi PAN DPRD Tapsel. H. Mahmud Lubis kembali mengungkap kegagalan program PT. Agincourt Recources (AR) di Kelurahan Hutaraja, Kecamatan Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan.

“Sedikitnya, terdapat lima program PT AR yang gagal total di Kelurahan Huta Raja Kecamatan Muara Batang Toru,” ungkap Mahmud, Rabu (15/02/23).

Lima program gagal yang bersumber dari dana CSR perusahaan tambang emas tersebut yakni :

Pertama, pembangunan beronjong di pinggiran Sungai Batangtoru. Kedua, pembangunan MCK lebih kurang 15 titik di tiga lingkungan Kelurahan Hutaraja. Ketiga, pembudidayaan kolam darat ikan lele dumbo. Keempat, pembangunan jembatan di Lingkungan 2 Kelurahan Hutaraja. Kelima, rekrutmen tenaga keja yang dinilai gagal total karena tidak memperhatikan tenaga kerja lokal.

Pernyataan Mahmud tersebut dibenarkan masyarakat setempat. Pemuda setempat Rajuddin Lubis mengungkapkan pembangunan beronjong di pinggir Sungai Batang Toru tidak berjalan dengan baik.

Ketua LPMK Kelurahan Hutaraja, Kimil Nasution mengatakan pembangunan fasilitas MCK di 15 titik di tiga lingkungan kelurahan Hutaraja sudah tidak berfungsi dan hanya sebentar bisa dimanfaatkan masyarakat.

Program pembangunan jembatan CSR PT AR di Kelurahan Hutaraja juga dinilai tidak didukung perencanaan dan pengawasan yang baik, serta tidak ada akses jalan menuju jembatan tersebut. Sehingga mengakibatkan pembangunan jembatan yang dilaksanakan PT AR tersebut menjadi sia-sia, karena tidak berhasil dirampungkan dan akhirnya tidak bermanfaat bagi masyarakat.

Rajuddin Lubis dan Habibul Khoir Harahap, menyampaikan hal senada bahwa pembudidayaan kolam darat ikan lele, pembangunan MCK dan pembangunan jembatan oleh PT AR gagal total.

Mereka juga sangat kecewa dengan sikap pimpinan PT AR yang tidak membuka kesempatan luas bagi masyarakat di Hutaraja untuk bekerja di PT AR. Padahal, masyarakat Hutarajalah yang bermukim di pinggiran Sungai Batang Toru, dan bersentuhan langsung dengan air sungai pembuangan limbah air sisa proses PT AR.

Kepala Lingkungan 3 Kelurahan Hutaraja, Martuani Harahap juga mengeluhkan soal rerutmen tenaga kerja di PT. AR

“Anak-anak kami banyak lulusan SLTA dan perguruan tinggi, sangat membutuhkan pekerjaan. Sangat disayangkan pihak PT AR, sama sekali tidak memberi kesempatan kepada anak-anak kami,” ungkapnya.

Sementara tokoh masyarakat dan pengurus KTNA Kelurahan Hutaraja, M. Asrul Pohan menyebutkan, sejak 2012 hingga 2023, tidak ada perhatian PT AR terhadap petani dan peternak di Kelurahan Huta Raja.

Tokoh adat Raja Panusunan Bulung Lingkungan 3 Hutaraja Khairon Nasution yang juga mantan Ketua LPMK, juga sangat menyayangkan kebijakan PT AR yang menyulitkan masyarakat lingkar tambang dalam menyampaikan aspirasi dan pengajuan program kerja sama karena administrasinya terlalu berbelit-belit.(28Is)