Pasca harga BBM Naik, Parbetor di Sidimpuan berharap dapat Subsidi

http://www.kiispadangsidimpuan.com

Padangsidimpuan – Beberapa minggu setelah pemerintah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minya (BBM) bersubsidi ternyata dampaknya begitu instan bagi masyarakat kota Padangsidimpuan.

Seperti yang disampaikan oleh warga yang berprofesi sebagai tukang becak, Taryono, ketika ditemui awak media ini di pangkalan becak tepatnya di simpang kampung Kelapa, kelurahan Timbangan Rabu (21/09/2022) mengatakan, secara umum pendapatan harian yang diperolehnya dan teman-teman seprofesinya sangat menurun drastis.

“Yang biasanya perhari kami dapat Rp. 50.000, sekarang hanya Rp. 30.000 sehari” Ujar pria berusia paruh baya tersebut.

Tentu hal ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi para pengemudi betor tersebut mengingat semakin banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi dan naiknya harga bahan pokok. Lebih lanjut beliau mengatakan dengan kenaikan harga BBM otomatis mereka harus menaikkan ongkos betornya.

Yang biasanya dari Timbangan ke Pasar ongkosnya Rp. 5000 sekarang menjadi Rp. 8000.
Namun akibat kenaikan ongkos becak tersebut membuat pelanggan semakin enggan untuk menggunakan jasanya dan lebih memilih untuk naik angkot saja.
“Orang takut naik becak kami karena ongkos naik”katanya.

Sementara ketika disinggung mengenai harapan mereka mengenai kondisi yang sedang terjadi saat ini beliau meminta perhatian dari pemerintah kota Padangsidimpuan berupa pemberian subsidi.

“Kami berharap sekali harga Bahan Bakar Minyak diturunkan lagi dan kepada pemimpin di kota Padangsidimpuan mohonlah untuk membantu kami seperti yang ada dikota Medan” tambahnya.

Seperti diketahui baru-baru ini pemerintah kota Medan menyalurkan bantuan subsidi bagi masyarakat yang berprofesi sebagai supir angkot, ojol dan betor sebesar Rp. 600.000. (AM)