Bonceng Tiga Naik Sepeda Motor, Remaja 16 Tahun Tewas

http://www.kiispadangsidimpuan.com PADANGSIDIMPUAN

Seorang remaja berusia 16 tahun, Salsa Bila Pratiwi, warga Jalan Sudirman eks Merdeka, Kelurahan Wek II, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setelah mengalami kecelakaan saat tarik tiga naik kereta di Desa Aek Tuhul, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.

Kapolres Padangsidimpuan AKBP Dwi Prasetyo Wibowo melalui Kasat Lantas AKP Junaidi yang dikonfirmasi Reporter KIIS FM Lily Lubis, Minggu (12/6/2022), membenarkan kejadian tersebut.

Dijelaskannya, pada Jum’at (10/6/2022) sekira pukul 16:30 telah terjadi kecelakaan tunggal sepedamotor dikendarai Zahra Hijriah yang membonceng Salsa Bila Pratiwi dan Nirma Hayati Lubis, di Desa Aek Tuhul.

Saat itu ketiganya naik satu kereta datang dari arah Jalan Baru Sidimpuan By Pass menuju Silandit. Namun setibanya di tanjakan tikungan Desa Aek Tuhul, pengendara kehilangan keseimbangan hingga akhirnya mengalami kecelakaan tunggal.

Nirma Hayati jatuh ke dalam parit sebelah kiri jalan dan tertimpa Salsa Bila Pratiwi. Namun, malang nasib Salsa. Dadanya terbentur beton ganjal tengah parit hingga tidak sadarkan diri.

Melihat kondisi itu, Nirma dan Zahra khawatir bercampur bingung. Hingga akhirnya melintas seorang pria yang mengendari becak bermotor. Mereka minta tolong agar Salsa dibawa ke rumah sakit.

Setibanya di RSUD Padangsidimpuan, korban yang masih hidup namun sekarat mulai ditangani secara medis. Sayangnya, tukang becak dan dua temannya meninggalkan Salsa di rumah sakit.

Saat sedang mendapat perawatan, Salsa Bila Prariwi menghembuskan nafas terakhir atau meninggal dunia. Pihak RSUD Padangsidimpuan kebingungan karena tidak ada kerabat ataupun keluarga yang mendampingi.

Korban juga sama sekali tidak memiliki tanda pengenal, sehingga pihak RSUD Padangsidimpuan menghubungi Polisi dan menceritakan kejadian tersebut.

GERAK CEPAT

Personil Polres Padangsidimpuan langsung bergerak cepat menangani laporan itu. Namun sempat kesulitan karena korban tidak memiliki tanda pengenal.

Tetapi berkat memanfaatkan peralatan teknoligi canggih, tukang becak dan dua teman korban langsung bisa ditemukan.

Bermodalkan rekaman video kamera tersembunyi (CCTV) di RSUD, personil Polres Padangsidimpuan bisa menemukan identitas sopir becak yang membawa korban ke rumah sakit.

Kemudian tetap melakukan serangkaian penyelidikan dan identifikasi video rekaman CCTV, hingga akhirnya Polisi juga bisa menemukan dua rekan korban.

“Usai menerima keterangan dari para saksi, kita lakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), amankan barang buki dan membuat laporan kejadian,” kata Kasat Lantas Polres Padangsidimpuan.

Terkait kejadian ini, AKP Junaidi mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mematuhi peraturan lau lintas saat berkendara. Pakai helm, jangan ugal-ugalan dan kendarai kendaraan sesuai kapasitas peruntukannya.

Kepada para orangtua, diminta agar lebih hati-hati memberi kendaraan kepada anak-anaknya, apalagi yang belum dewasa. Jika belum ada Surat Izin Mengemudi (SIM) jangan diberi membawa kendaraan.

“Sayangi anak anda. Jika belum pantas menurut aturan, jangan berikan mereka membawa kendaraan. Karena nyawa mereka akan menjadi taruhannya,” pesan Kasat Lantas Polres Padangsidimpuan. (LL)