Aksi Unjukrasa Pedagang Tutup Pintu Plaza ATC Padangsidimpuan

http://www.kiispadangsidimpuan.com.PADANGSIDIMPUAN
Puluhan pedagang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pedagang Plaza Anugerah Tetap Cemerlang (ATC) kembali menggelar aksi unjuk rasa memprotes kebijakan manajemen pengelola pusat perbelanjaan di Kota Padangsidimpuan itu, Sabtu (10/11/2021).
Aksi pedagang itu ditandai dengan penutupan pintu masuk utama Plaza ATC sembari membentangkan spanduk kecaman terhadap pihak pengelola.
Efrida salah seorang pedagang mengatakan, aksi ini mereka lakukan karena pengelola Plaza ATC tidak merealisasikan tuntutan pedagang. Yakni fasilitas layanan sebagaimana isi perjanjian sewa menyewa toko.
“Sebelum ini kita juga sudah mengadakan aksi dan dilanjutkan dengan pertemuan mediasi. Ada sejumlah kesepakatan di pertemuan itu, tapi mereka hanya merealisasi pemotongan uang listrik 20 persen,” katanya.
Padahal, sebut Efrida, pedagang menuntut potongan 20 persen dari seluruh pembayaran kewajiban bulanan. Hal ini karena pengelola Plaza ATC tidak memenuhi semua kewajiban mereka sebagaimana isi perjanjian sewa menyewa toko.
“Jika manajemen Plaza ATC tetap tidak merealisasi tuntutan kami, aksi ini akan terus kami lakukan. Kami sudah dizholimi dan akan tetap memperjuangkan hak-hak kami ,” tambah Fatimah, pedagang yang juga ikut dalam aksi unjuk rasa.

Menurutnya, sudah sekian lama pedagang bersabar akan perlakuan pengelola Plaza ATC ini. Protes juga sudah sering mereka sampaikan tetapi tidak diacuhkan. Karena itulah Forum Komunikasi Pedagang Plaza ATC melakukan aksi unjukrasa tersebut.
Sebelumnya, Rabu (9/6/2021), pedagang Plaza ATC melakukan aksi protes terhadap pelayanan yang diberikan pihak manajemen pengelola pusat perbelanjaan tersebut.
Mereka menilai perjanjian antara pedagang dengan manajemen Plaza ATC tidak ditepati. Seperti halnya jumlah petugas Satpam yang disiapkan, dari 20 menjadi 3 orang. Petugas kebersihan dari 8 menjadi 3 orang.
Kemudian dalam perjanjian antara pedagang dan manajemen Plaza ATC ada ditempatkan petugas dari TNI dan Polri sebagai pendamping keamanan. Namun saat ini sama sekali tidak ada.
Pedagang menilai manajemen Plaza ATC kurang kreatif dan tidak mampu merangkul pedagang, sehingga saat ini banyak toko yang tutup. Bahkan pedagang menilai pihak pengelola tidak mampu merangkul pedagang, bahkan terkesan arogan dan sewenang-wenang.
Saat ini manajemen Plaza ATC tidak lagi menyediakan Custumer Service, sehingga pedagang dan pengunjung merasa kesulitan apabila ada keperluan yang penting dan mendesak seperti kehilangan, copet dan pemberitahuan himbauan lewat pengeras suara.
Selain itu, saat ini banyak lampu koridor yang mati. Daya listrik di setiap toko dikurangi dari minimal 4 Amper menjadi 2 Amper, sehingga fasilitas tidak sesuai dengan yang dibayarkan pedagang.
Lift tidak berfungsi dan eskalator sering mati. Sehingga diniliai menjadi penyebab pembeli malas mengunjungi toko yang ada di lantai atas. Lapangan di halaman plaza dipakai untuk lapak pedagang dari luar, sehingga mengganggu kenyamanan pengunjung.
Selain itu pedagang memprotes fasilitas parkir, kamar mandi, Air Conditioner (AC), blower atau kipas di atas pintu-pintu masuk, pintu banyak rusak, dan pengelolaan sampah yang tidak maksimal.
Semua keluhan ini dibacakan Ketua Forum Komunikasi Pedagang (FKP) Plaza ATC, Arif Rambe bersama 30 lebih perwakilan pedagang dalam pertemuan dengan manajemen operasional di lantai dua Plaza ATC.
Menjawab ini, Manager Operasional Plaza ATC Kota Padangsidimpuan Indra Setiawan berjanji akan menyampaikan keluhan pedagang kepada pimpinannya di Jakarta. “Silahkan buat keluhan tertulis dengan secepatnya” pinta Indra.
Pada pertemuan itu, pedagang mengultimatum jika tak ada jawaban dari pimpinan Plaza ATC sampai tanggal 15 Juni 2021, pihaknya akan mogok dan tak akan membayar segala bentuk tagihan dari pihak pengelola. (LL)